RENUNGAN AL-ASHR : Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati dengan kesabaran.  

Tasbih

TUT WURI HANDAYANI Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan

Semboyan

Semboyan dalam pendidikan yang beliau ( Ki Hajar Dewantara ) pakai adalah: TUT WURI HANDAYANI. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Hanya ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum. Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah: TUT WURI HANDAYANI (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ING MADYA MANGUN KARSA (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ING NGARSA SUNG TULADA (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan kita, terutama di sekolah-sekolah Taman Siswa.

5.4.08

Tarif Listrik

Tarif Non Subsidi Diberlakukan

"Hudiono: Konsumen Harus Berhemat"

Sample Image
Diminta Berhemat: Jaringan interkoneksi PLN di Kabupaten Dharmasraya. Mulai bulan Mei PLN menerapkan tarif non subsidi kepada pelanggan yang memiliki daya 6.600 KWH ke atas, masyarakat diminta berhemat memakai listriknya.
Padang, Padek-- Pelanggan jasa Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan daya di atas 6.600 KWH diminta berhemat. Sebab, mulai tagihan bulan depan pemakaian maksimal akan dimasukan dalam kategori listrik tidak bersubsidi Rp1.380/KWH.
General Manager PLN Sumbar Hudiono, didampingi Humasnya Asril K kepada wartawan di restoran Taman Sari Jalan A Yani Padang, kemarin. Pelanggan listrik 6.600 KWH, kata Hudiono, hanya akan mendapat subsidi kalau pemakaian listriknya sampai 840 KWH. Kalau lebih 840 KWH, pelanggan tersebut akan dikenakan tarif non subsidi, yaitu Rp1.380/KWH-nya.

Kebijaksanaan PLN ini mulai diberlakukan pada tagihan bulan Mai 2008. Khusus untuk 450 KWH, 900 KWH sampai 1.300 KWH yang biasanya dipakai oleh rumahtangga, pemerintah masih menerapkan tarif subsidi. Namun dimikian, alangkah baiknya konsumen berhemat mengurangi pemakaian listrik agar tidak terjadi over daya, sehingga listrik jadi redup. Bahkan bisa mati sama sekali. Total pelanggan di Sumbar ini mencapai 800 ribu lebih, sedangkan yang menggunakan 6.600 KWH diperkirakan 10 ribu pelanggan. Dari 10 ribu pelanggan ini, hanya 2 ribu pelanggan yang sering melebihi target batas subsidi. Kalaupun terjadi pembayaran dengan harga tidak disubsidi, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap penghematan daya listrik. Untuk pelaksanaan, mulai dari penghitungan diserahkan pada masing-masing PLN cabang.

“Saya mengharapkan petugas PLN di masing-masing cabang secara terus menerus menyampaikan pada masyarakat kebijaksanaan PLN ini,” ujar Hudiono. Ditambahkannya, PLN sendiri berkeinginan semua warga Negara Indonesia menikmati listrik. Sampai ke pelosok sekali pun, warga akan mendapatkannya. Agar cita-cita PLN ini bisa terlaksana, pihak konsumen 6.600 KWH bisa menahan diri. Selain tidak menghidupkan semua lampu pada beban puncak, peralatan elektronik lainnya dibatasi. Mungkin tidak ada salahnya konsumen menggunakan lampu hemat energi yang artinya bisa berbagi rasa dengan warga lainnya.

Untuk sekarang PLN belum lagi mampu untuk mendapatkan sumber-sumber pembangkit listrik. Bahkan untuk Sumbar masih mengandalkan PLTD yang dihidupkan dengan solar. Namun ini mulai dikurangi. Buktinya, di Solok Selatan PLTD Balun telah dihentikan pengoperasiannya. “Alangkah baiknya diadakan penghematan, kemudian laporkan apa pun ganjalan yang terkait PLN via SMS ke 08116607017 sekiranya warga melihat ada pencurian arus. Sebab, kasus ini sangat merugikan PLN,” katanya mengakhiri. (Zatrizal)

0 Comments:

Post a Comment